Tampilkan postingan dengan label Buku. Tampilkan semua postingan

About 5 cm (limacentimeter)


.


Walopun baru di cetakan ke-13, Saya menemukan ”5cm”. Itupun Saya mendapatkannya dari sebuah Perpustakaan Daerah di daerah Saya. Awalnya Saya mengambil novel itu dari rak buku karena embel-embel bestseller yang tertera pada covernya. Saya berfikir, novel yang bisa bestseller nasional berarti keren, dan agak berat tentunya. Ditambah lagi dengan covernya yang hanya memperlihatkan hitam putih. Setelah Saya baca ternyata memiliki tulisan timbul warna transparan. Susah payah Saya mencoba membaca dengan mengarahkannya ke arah sinar (yg pada waktu itu sinar matahari yang menembus dari balik kaca perpustakaan. Dengan pertimbangan tak ada novel lain yang kelihatannya keren dan Saya ingin membaca Novel selain teenlit, akhirnya Saya meminjam buku itu dan membawa pulang.

Sampai di rumah Saya tak segera membacanya karena keduluan dengan Mbak Saya yang nemu "5cm" dari tas Saya. Dia tertarik dengan sampulnya dan mulai membacanya. Sebelom dia bertestimoni ria setelah membaca novel itu dan keduluan dia bercerita, Saya membaca di kala Mbak Saya sedang sibuk dengan pekerjaan rumahnya. Sehari, waktu yg Saya perlukan untuk menyelesaikan buku itu.

Resensi

Judul: 5 cm

Tema : persahabatan, mimpi

Tokoh : 5 anak muda yang menjalin persahabatan Genta, Arial, Zafran, Riani, n Ian

Sudut pandang : Orang Ketiga

Penulis : Donny Dhirgantoro

Alur : kebanyakan maju, tetapi ada beberapa bagian yang mundur

Penerbit : Grasindo

Dan inilah testimoni saya.

Ceritanya keren. Banyak penggalan-penggalan lirik lagu yang oke, walopun Saya tak mengenalnya kecuali Project Pop yang 'Kenanglah Hari Ini' dan Coklat yg 'Bendera'. Deskripsi keindahan Mahameru yang menakjubakan membuat Saya juga ingin mendaki Mahameru. Kutipan-kutipan yang menggugah semangat dari orang-orang besar, serta kutipan ”Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita, kamu taruh di depan keningmu, jangan menempel. Biarkan dia. . . Menggantung. Mengambang. 5 cm di depan kening kamu” membuat Saya menjadi lebih bersemangat dalam menggapai rangkaian mimpi-mimpi Saya.

Dan inilah yang Saya dapatkan setelah membaca ”5cm”:

  • Yang membedakan manusia dengan binatang adalah manusia punya akal. Dari akal, manusia menciptakan mimpi. Dan karena mimpi, manusia bukanlah sekedar sepotong daging bernama yang hanya bisa berjalan-jalan di muka bumi ini.
  • ”Nantinya kehidupan setiap manusia akan terjebak dalam gua gelap yang berisi keteraturan dan kemapanan. Mereka takut keluar dari gua tersebut. Mereka bahagia tetapi hati mereka kosong karena mereka gag punya mimpi.”~Plato~

=>. My comment:

Tentunya Aku gag mau kan terjebak dalam Gua Plato. Kalian tentu gag mau juga kan. Kan, Kita bukan sepotong daging bernama yang bisa jalan. Kita manusia.

  • Setiap Kamu punya mimpi, keinginan, ataupun cita-cita, Kamu taruh di depan kening Kamu....jangan menempel. Biarkan dia menggantung, mengambang 5 cm di depan kening Kamu. Jadi ta akan pernah lepas dari mata kamu.
  • What should you do with you dream,

>. Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya.

>. Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya.

>. Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya.

>. Leher yang akan lebih sering melihat ke atas.

>. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja.

>. Hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya.

>. Serta mulut yang akan selalu berdoa.

  • Sesuatu yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian.... semuanya relatif. Termasuk mimpi. Kita tak tahu kapan mimpi kita bisa terwujud, karena mimpi itu relatif.

  • “Whether you believe, you can or whether you believe, you can’t.... you’re absolutely right.” (Jika kamu percaya kamu bisa, maka bisa. Jika kamu percaya kamu tidak bisa, maka tak bisa.) ~Henry Ford~
  • “Our greatest glory isn’t in never falling.... but in rising every time we fall.” (Keberhasilan terbesar bukan karena tak pernah gagal… namun pada saat bangkit dari setiap kegagalan.) ~Confucius~

Quotes lainnya :

  • ”Orang paling bijaksana adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak tahu.” ~Socrates~
  • ”Every man dies. Not every man really lives.” (Orang yang benar-benar hidup untuk kebaikan memang hidupnya akan selalu dikenang orang lain.) ~Mel Gibson~
  • ”Sebuah negara tidak akan kekurangan seornag pemimpin bila anak mudanya sering berpetualang di hutan, gunung, dan lautan.” ~Henry Dunant~

Yang tak ketinggalan quote-nya Kakek Albert Einstein.

  • ”The man with the greatest soul will always face the greatest war with the low minded person.” (Orang-orang yang berjiwa besar akan selalu menghadapi perang besar dengan orang-orang yang berpikiran pendek.)

Kutipan itu menambah koleksi kutipanku dari Kakek Albert Einstein.

  • ”Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited. Imagination encircles the world.” (Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan terbatas, sementara imajinasi mencakup seluruh dunia.)
  • “A person who never made a mistake, never tried anything new.” (Seseorang yang tak pernah melakukan kesalahan tak pernah mencoba hal-hal yang baru.)

Nilai moral yang Saya dapat:

-. Nilai persahabatan

-. Mimpi. Sesuatu yang relatif, maka Kita harus mengejarnya

Terima kasih pada Tuhanku, Allah SWT yang telah mempertemukan buku "5cm" ini di sela-sela novel lainnya kepada Saya. Kepada Om Donny Dhirgantoro yang telah menulis buku ini.

Yach. Itulah yang dapat Saya bagi tentang novel yang baru saja Saya baca. Walaupun bukan seorang peresensi yang handal, itulah yang dapat Saya tulis. Terimakasih.

Between Me and Book


.

Buku. Buku. Buku. Sebuah kumpulan kertas yang dijilid rapi. Rangkaian huruf yang menjadi kata, kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, paragraf menjadi sebuah pemikiran yang dibagi penulis kepada si pembaca.
Bila ditanya ”Apa sich hoby mu?” yang ditanya menjawab ”Baca buku”. Mungkin kita akan terpikir, kayaknya orang ini sih pinter atau orang ini emang serius suka baca buku atau ngasal menjawab gara-gara gag tau hobby sebenarnya. Kalo Aku ditanya seperti itu Aku juga akan jawab ”baca buku”, walaupun Aku sendiripun sangsi akan jawabanKu sendiri. Pertama, kalo kamarKu di cek, gag ada buku lain selain buku pelajaran yang ada di rak buku Ku. And kalo nemu novel atau lainnya pasti buku itu cuma hak sewa or hak pinjem (huahaha). Kedua, gag pernah sekalipun Ku punya anggaran buat beli buku selain buku pelajaran. So, Kalian bisa sangsi kalo Aku bisa nulis ini.
Banyak buku, khususnya novel yang selesai Aku baca. Kebanyakan fiction or science fiction. Dari yang high class ampe biasa-biasa aja. Dari bestseller nasional-internasional sampe yang gag bestseller. Dari yang berat ampe yang bermateri ringan. Walaupun, ya itu tadi. Semua itu cuma hak pinjem sama hak sewa. So, buat para penulis yang karyanya sudah Saya baca, maafkan Saya tak bisa menambah royalti Anda karena Saya membaca karya kalian lewat jasa perpustakaan ataupun teman Saya yang baik hati meminjamkan bukunya.
Manfaat dari hobby Ku membaca (masih sangsi) tak terhitung. Keinginan Ku juga bertambah seiring banyaknya buku yang telah terbaca. Ingin menikmati indahnya kastil Hogwarts, nyuri Jubah Gaibnya si Harry Potter, bisa ber-Disaparate&Aparate, naik sapu terbang, setelah membaca Harry Potter (yakin pasti gag bakal kesampean). Pengin sekolah di Sorbonne and keliling Eropa gara-gara Edensor-nya Om Andrea Hirata (semoga kesampaian. Amin.). Menikmati berbagai mahakarya patung Berdini, berkubang diantara buku-buku kuno di Perpustakaan Vatican, ama seharian di Museum Vatican gara-gara hipnotis Dan Brown lewat Angels & Demons-nya (peluang kesampaian sangat minim sekali). Pengin ikutan mendaki Mahameru akibat ngebaca 5 cm-nya Donny Dhirgantoro. Ngebayangin nikmatin Mesir karena ulah Kang Abib (Habibburhaman El-Shirazy) lewat Ayat-Ayat Cinta ama Ketika Cinta Bertasbihnya.
So, buku just not to read but also to imagine. Yang jelas novel buatKu punya daya tarik sendiri buat dinikmati. Punya daya pikat luar biasa yang memaksa para pembacanya buat melihat dunia baru yang lebih indah dari dunia yang pernah Ku ketahui. Kawan, sekarang membaca bukan hanya sekedar hobi klise (seenggaknya buatKu). Dan akhirnya perkataan ”Buku adalah Jendela Dunia” bukan hanya sekedar pepatah utopia saja.