Au Revoir, Satas-SorPipo


.

Huft. . .

Dah mau masuk ke sekolah baru nie. Abis bentar lagi jatah waktu tiga minggu buat liburan dah abis. Masa-masa bangun siang segera berakhir. Bermalas-malas ria segera harus ditinggalkan. Masa membuka buku kembali hadir. Masa mengerjakan PR kembali hadir. Masa dengerin ceramah guru hampir menyapa.

Dan yang membuat kembali berbeda dari masa-masa itu adalah,,, Aku bukan lagi anak SorPipo-ers. Aku bukan lagi pemakai seragam putih biru yang akan segera berganti dengan puith abu-abu. Masa berangkat agak siang akan segera terhapus dengan keberangkatan pagi. Masa berjalan kaki dari rumahKu tercinta ke sekolah akan berganti dengan kesetiaan penantian dalam menunggu bus PM tersayang. Buku yang Ku buka bukan buku bertuliskan ’SMP’ namun ’SMA’. Masa mengerjakan PR bukan dengan anak-anak Satas-SorPipo melainkan dengan anak-anak Smansakra. Bukan lagi sebagai anak reguler melainkan menerima embel-embel ”cah aksel”.

Ternyata banyak sekali yang akan berubah Senin depan. Seragam baru. Sekolah baru. Kelas baru. Teman baru. Dan tak ketinggalan guru baru dengan suasana yang berbeda. Tekun harus menjadi sikapnya dan disiplin adalah hobinya.

Selamat tinggal kelas IX F Ku tercinta. Pojok kelas yang sering dijadiin tempat tongkrongan. Lantai kelas yang Kita pel hanya sekali setahun. Sapu kelas yang gag pernah utuh. Tong sampah depan yang gag pernah kosong, gara-gara Kita males buang. Dan lain lain yang gag bakal muat kalo dituang di sini.

Selamat tinggal anak-anak IX F yang aneh, lucu, tapi gag ngebosenin. Sekar kalo ngambek nyeremin (maaph, Kar). Surya yang anime-lovers. Putri yang kocak. Sekar, Surya, Iddha, Putri n Aku yang suka ngobrolin dorama korea. Citra yang suka bagiin makanan. Fatim yang setia ngecengin Dimas. Widi yang suka gabung sama gang rumpian cewek. Trezna yang ngerasa mirip dirinya ’Irwansyah’. Sholikin yang ganjen. Celetukan Ikhsan, Didit n laen-laen. Never forget you, Guyz.

Selamat tinggal Guru-Guru Spensatas tercinta. Selamat tinggal wali Kita tercinta Mama Say dengan rumus-rumusnya. Pak Mul dengan kamus Inggris berjalannya. Bu Kusmiyatun dengan setumpuk hafalan Biologi-nya. Pak Joko dengan segudang rumus Fisika-nya. Kusmini dengan ke-tidakkonsistenan-nya dengan Bahasa Indonesia-nya. Bunda Sarmini dengan ayat-ayatnya. Bu Parmi dengan pelajaran komputernya. Pak Maryoto dengan pelajaran Sejarah-nya yang terkadang membosankan. Bu Maryati dengan guyonann-nya dalam Ekonomi. Bu Warni dengan peta Geografi-nya. Bu Warsiti dengan materi Kenakalan Remaja sekarang. Pak Edi selalu bikin ngantuk kalo pelajaran. Pak Priaji yang (kebanyakan anak menyebutnya) membosankan saat menerangkan.

Bakal kangen dengan suasana sekolah ini. Walau dapat julukan yang gag banget dech ’SORPIPO’. Pak Satpam yang suka marah-marah kalo berhenti di jalan. Koperasi buat ngecengin Bu Dwi oleh kebanyakan anak cowok. Pak Harto dengan kantinnya yang sempit tapi teuteup saja suka jajan di situ. Jam pelajaran yang sering molor atau terlalu cepat. Perpustakaan yang koleksi bukunya jarang nambah. Kamar mandi yang (gag) pernah bisa bersih. Mushola tempat Kita bertatap muka dengan Allah. Tangga depan kantor TU yang licin kalo abis hujan. De eL eL.

Walo bagemanapun Aku akan kenang setiap sudut Spensatas yang kadang menjadi tempat menyebalkan. Pasti Aku akan jarang maen ke siti walopun rumah Ku gag nyampe 1 km dari sekolah. Huft. I’ll never forget it. My friends. My teachers. My class ( VII F, VIII F, IX F). I’ll remember that. SMP NEGERI 1 TAIKMADU (Spensatas-Sorpipo) . . . . . . .

Your Reply